Sajak Rindu, Sebuah Puisi tentang Anak perantau yang Merindukan Kedua Orang Tuanya.
Sajak Rindu
Aku merindukanmu,
Seperti awan yang merindukan hujan,
Selayaknya tubuh yang merindukan bayangan,
Dan seumpama ombak yang merindukan karang.
Kulitmu
tak seputih salju di kutup utara,
Sikapmu tak
sehangat dekapan sang surya,
Dan ucapanmupun
tak seindah pelangi di peraduannya.
Tapi Aku masih
merindukanmu.
Aku merindukanmu
Seperti pohon yang rindu bunganya,
Seperti bunga yang rindu tangkainya,
Dan seperti tangkai yang rindu durinya.
Jauh ku
melangkah tinggalkan dirimu.
Membiarkan
raga terpisah oleh jarak dan waktu.
Merajut
asa, menata mimpi untuk masa depanku.
Tapi Aku tetap
merindukanmu.
Aku merindukanmu bahkan saat masih bersamamu.
Aku merindukanmu jauh sebelum kepergianku.
Aku merindukanmu dan masih tetap ingin merindukanmu.
Biar mata
tak lagi bertatapan,
Biar
tubuh tak lagi bersentuhan,
Dan biar
tangisku tak lagi kau dengarkan,
Tapi Aku masih tetap
merindukanmu.
Aku merindukanmu, benar-benar merindukanmu.
Aku merindukanmu, dan akan selalu merindukanmu.
Aku merindukanmu, wahai Ayah dan Ibuku.
Tri Lande
Komentar
Posting Komentar