Muka Dua
Muka Dua
Tebal mukaku menahan,
Hujatan pendih yg kau hardikkan.
Beku air di sudut datar mata ini
Menahan perih luka di hati.
Perhatian yg kau tunjukkan
Tak lebih dari pencitraan
Pedulimu bertukar materi
Sayangmu berbalut ilusi
Afeksi mini berwujud stigma
Menjadi modal berparadigma
Kadang kau hadir bagai malaikat
Kadang seperti penjilat
Di bibir mata
Kau tersenyum menghina
Berkirailah kau sang pendusta
Tak lagi ada kesempatan kedua
Untukmu yang bermuka dua.
Komentar
Posting Komentar