Puisi Hasrat yang Tak Sempat Terucap Oleh: Tri Lande
Hasrat yang Tak Sempat Terucap
Oleh: Tri Lande
Rintih demi rintih kian memerih,
Ia lemah dan semakin melemah.
Dekapannya menguat,
dan hadirku tak lagi mampu memberi
semangat.
Saat ia berjuang melawan kesakitan,
aku pun berusaha mematri manis kesetiaan.
Meski tahu tak lagi ada yang ku harapkan,
darinya yang meronta tanpa kepastian
Namun, nuraniku mengisyaratkan untuk bertahan
Jabatku kian erat
kala napasnya tak lagi menguat,
Ku coba menguatkan diri
Namun, tak kuasa daku menentang Ilahi
Tatapnya tetap manis, meski kini kami saling
menangis.
Aku berusaha mendengar yang nyaris tak
terdengar
Sayang, panggilnya samar,
“Aku mencintaimu hingga napas terakhirku”
Lalu, ia pun berlalu,
meninggalkan aku dan segala kenangan
manis itu
Aku pun menangis hebat,
Mendapati ia yang tak lagi menatap.
Bukan daku hendak mendebat kodrat,
Hanya saja tak kuasa aku melepasnya begitu cepat
dengan hasrat yang tak sempat terucap
Sebuah jawab yang akan selalu ku ingat
“Aku juga mencintaimu, meski nanti hanya ada aku dan
kenangan itu”
Rokan Hilir,
Riau 13 Juli 2017
Komentar
Posting Komentar